Jumat, 15 Februari 2013

LIVe (Lingkar Islam Veteriner)


LIVe (Lingkar Islam Veteriner) adalah istilah dari mentoring/halaqoh/liqo di Fakultas Kedokteran Hewan. Dengan logo orang melingkar dengan warna yang beragam, harapannya adalah orang-orang yang mengikuti LIVe hidupnya akan menjadi lebih berwarna dan tercerahkan. Selain itu, warna yang beragam juga melambangkan bahwa LIVe dapat diikuti oleh berbagai kalangan mahasiswa/mahasiswi. Tidak hanya mahasiswa/mahasiswi yang tergabung di dalam Lembaga Kerohanian Islam saja. Huruf "V" yang berada di tengah melambangkan bahwa LIVe adalah sebuah kegiatan milik Keluarga Besar Veteriner, khususnya Veteriner Brawijaya.

Rabu, 13 Februari 2013

Ga Mau Ah Disamain Kayak Fried Chicken !

Seperti biasanya, setiap pagi aku selalu berlari keliling komplek kost, sebelum akhirnya berangkat kuliah. Tapi ada yang sedikit berbeda pagi ini, aku yang biasanya selalu mengenakan celana pendek ala atlet volley pantai yang sebagian pemandangan pahaku tersingkap, kini ku berganti dengan celana yang menutup hingga lututku. Yups, baru tahu juga setelah kemarin sempat membaca artikel yang ditulis oleh Rohis Fakultas. Di sana dituliskan pada sebuah hadist;
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Paha termasuk bagian dari aurat.” (HR. Bukhari)
Ternyata urusan aurat itu tidak hanya perempuan, tetapi laki-laki juga ada aturannya (walau memang terkadang aurat laki-laki tidak terlalu ‘populer’ untuk dibahas).  Pada artikel itu ditulis bahwa aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut. So, kalau begitu paha masih termasuk aurat laki-laki dong? Nah, itu dia yang sering terlupakan oleh kaum adam. Kita para pria dengan santainya beraktifitas di luar rumah hanya dengan bercelana pendek serta menampakkan paha-paha kita. Apalagi bagi atlet-atlet olahrga seperti aku ini, hehehe…sering banget kayak gitu, tapi sekarang setelah tahu yaa meminimalisir lah. Solusinya gampang aja si, tinggal pakai celana minimal yang panjangnya selutut, beres kan J Masa kita mau disamain kayak Fried Chicken (Paha Ayam, read) yang terlihat oleh semua konsumen, dan baru dibungkus ketika mau dibeli.. Gak mau dong? Harga diri kita sebagai seorang pria mau di taro dimana kalau disamain dengan paha ayam >.<
Ah, biarlah si ‘dia’ dan mahromku saja yang tau aurat-ku..
Bukan wanita-wanita yang belum tentu halal bagiku..
Bukankah Alloh telah berjanji bahwa
“…..Wanita yang baik-baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula….” (QS An-Nur: 26)
Dan Alloh adalah sebaik-baik penepat janji, kalau aku mau dapet jodoh seorang wanita yang senantiasa menjaga auratnya lagi sholihah, maka aku pun harus berusaha menjaga auratku dan berusaha mendekatkan diri menjadi sosok laki-laki sholeh.
Good bye koleksi celana pendekku! kau terlalu remeh bila dibandingkan janji Alloh akan wanita sholihah nan selalu menjaga auratnya yang kelak akan mendampingiku dalam mengarungi bahtera samudera kehidupan ini :D
Bismillah, mulai sekarang kalau keluar-keluar rumah gak akan lagi pakai celana pendek di atas lutut, paha kan termasuk aurat laki-laki, jangan sampai boy kita disamain kayak Fried Chicken! [KZR]
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS An-Nuur: 30)

#14Februari(HariTutupAuratInternasional)

Syukurku=Melindungi Mahkotaku

Alhamdulillah, pagi ini masih bisa membuka mata, oksigen ini masih dapat kuhirup, masih bisa kuliah dan  berjumpa dengan teman-teman  juga dosen-dosen, bercengkerama bersama,..Ah, nikmat sekali rasanya ! ^&^
Betapa banyak nikmat yang sudah Alloh berikan, oksigen yang bebas kita hirup, Gratis !  Coba saja kalau Alloh memberikan tarif pada setiap hembusan oksigen yang kita hirup? Coba yuuk kita hitung, harga oksigen per liternya +/- Rp.25.000 dan dalam satu hari manusia menghirup 2.880 liter oksigen,  Jadi sekitar Rp.72.000.000 uang yang harus dikeluarkan manusia untuk membeli oksigen demi kebutuhan hidupnya selama 1hari, bagaimana kalau 1bulan, 1tahun??  ah tapi Alloh begitu sayang dengan kita, Ia berikan GRATIS oksigen itu (Alhamdulillah). Tapi kenapa yah, permintaan dan keinginan Alloh terkadang masih sering kita sepelekan? Seperti mengenakan kain segiempat yang sudah Alloh perintahkan, rasanya suliiit sekali, masih takut  karena belum manteb hatinya, masih takut bakal berbuat sesuatu yang menjelekkan citra jilbab itu sendiri, takut bakal susah dapet kerja & jodoh, ah nanti mukaku bakal jadi kayak lemper lagi kalau pakai  jilbab, pakai jilbabnya nanti saja kalau sudah menikah, dsb.
Coba yuuk, kita ingat-ingat lagi berapa banyaaak nikmat yang Ia berikan pada kita, mulai dari keluarga bapak-ibu yang menyayangi kita, oksigen yang diberikan gratis, nikmat bisa kuliah, bisa makan sehari 3x, punya kendaraan pribadi, punya teman-teman yang selalu mendukung setiap aktivitas kita, dosen-dosen yang tak kenal lelah memberikan setiap ilmunya pada kita, dan masih banyak lagi…Ah,sudah tak terhitung lagi nikmat yang Dia berikan pada kita, tapi hanya untuk memasang selembar kain segiempat saja tidak kita patuhi?
:)
 Lihatlah, ungkapan  cinta-Nya serta keindahan kasih sayang-Nya :
“Jika hamba-Ku berniat melakukan kebaikan dan ia tidak mengerjakannya, Aku menulis baginya satu kebaikan. Jika ia mengerjakannya, Aku menuliskan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat untuknya. Dan jika ia berniat melakukan kejelekan dan ia tidak melakukannya Aku tidak menulis kejahatan baginya, dan jika ia melakukannya Aku menulis satu kejahatan baginya” (HR Bukhari)
Pun bila dilihat dari Segi Ilmiah, ternyata perintah Alloh mengenakan jilbab ini mengandung manfaat besar untuk kesehatan yang telah dibuktikan oleh dokter-dokter internasional baru-baru ini, yaitu dengan menutup seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah dapat mencegah radiasi sinar ultraviolet C penyebab kanker kulit. Seperti yang kita ketahui bahwa usia bumi semakin menua, ozon rusak dan atmosfer bumi bocor akibat pemakaian freon dan bahan adiktif gas-gas lain, sinar ultraviolet C semakin mudah masuk ke bumi. Dan uniknya, rekomendasi para dokter ini hanya ditujukan kepada wanita, persis seperti syariat Islam yang hanya mengharuskan kaum hawa untuk berjilbab. Mengapa rekomendasi dokter hanya ditujukan kepada wanita? ternyata karena kulit wanita lebih tipis daripada kulit pria serta jumlah pigmen yang lebih sedikit pada ras yang sama. Untuk pengecualian pada wajah dan telapak tangan, berdasarkan riset para dokter-dokter ini karena wajah dan telapak tangan tempat masuknya sinar matahari yang bermanfaat bagi tubuh. Subhanalloh, luar biasa ya ! ^&^
Begitulah saudariku, suatu keharmonisan antara ilmu pengetahuan dan syariat islam..Begitu indah bukan?
“…..Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan auratnya…” 
(QS. An-Nur:31)
Duhai calon yang akan dicemburui oleh para bidadari syurga… bersegeralah untuk memakai jilbab dengan sempurna karena engkau akan terlihat lebih cantik apabila menggunakannya. Dengan engkau memakai jilbab, sesungguhnya Alloh teramat suka dan cinta terhadap hamba-Nya yang mau mengikuti perintah-Nya..

Duhai calon perhiasan dunia-akhirat.. ku ucapkan selamat bagimu yang telah memakai jilbab dan ku do’akan semoga jilbab yang kita kenakan ini dapat melindungi kita. Bagi yang belum, semoga secepatnya engkau mengenakannya karena SUNGGUH ENGKAU SANGAT CANTIK DENGAN BERBALUT JILBAB SAUDARIKU  ^&^ [KZR]

#14Februari(HariTutupAuratInternasional)

Sabtu, 09 Februari 2013

Filosofi Lambang Divisi Kemuslimahan

Makna Lambang :
  • Gambar Wanita Berjilbab Ungu melambangkan muslimah veteriner
  • Gambar Bunga Berwarna Merah Muda merupakan icon yang lekat dengan seorang wanita
  • Gambar Lebah melambangkan jati diri organisasi An-Nahl
  • Tulisan Kemuslimahan dengan Warna Merah Muda melambangkan divisi ini memang khusus untuk para muslimah saja
  • Tulisan An-Nahl dengan Warna Orange melambangkan penegasan bahwa divisi ini ada di dalam organisasi An-Nahl
  • Tulisan Because Women Are Ummun Warobbatul Bait merupakan taqline dari divisi kemuslimahan, yaitu bahwa wanita adalah seorang ibu dan pengatur rumah tangga

Rabu, 06 Februari 2013

.: Menuju Kampus Madani :.

Buku 1 : Analisis Instan Problematika Dakwah Kampus
Buku 2 : Rekayasa Lembaga Dakwah Kampus

[tulisan yang sangat berguna bagi Aktifis Dakwah Kampus, ingin mengetahui lebih lengkap silahkan klik link di bawah gambar ini]

Syi'ar On SERVICE

Serial Marketisasi Syiar

Syi'ar On SERVICE

Hari ini yang akan menjadi pertanyaan yang cukup tepat bagi ADK terkait Dakwah Kampus berbasis Syiar (DK1) atau Amal Syiar adalah “Apa yang tidak saya ketahui tentang Dakwah Syiar-DK1 atau Amal Syiar?” karena insyaAllah kita berkhusnudzon  setiap ADK sudah sangat faham terkait Dakwah Syiar. namun pertanyaan berikutnya yang akan muncul “Mengapa kini terjadi Stagnasi –kemandekan- dalam amal-amal Syiar kita?” “Apa dan dimana kekurangannya?” dan tulisan ini setidaknya dalam sebuah irama yang sama untuk pelan-pelan kita menjawab optimisme, stagnasi, dan kekurangan Dakwah Syiar kita. Sekarang,  Yuk kita sama-sama ingat kembali!, setidaknya secara sederhana akan ada 2 hal pokok yang menjadi titik tekan didalam amal-amal Syiar kita, menjadi bidang garap utama bagi amal Syiar kita, diantaranya :
Pertama, Syiar artinya Booming Keislaman, Bagaimana karakter dan suasana keislaman dapat dirasakan secara “BOOM” oleh setiap Civitas Akademika (CA) di kampus, baik tampilan dzohir sekaligus esensi kita upayakan agar tewacanakan dan terinternalisasi didalam setiap individu CA (mempengaruhi perspektif berfikir hingga aplikasi sikap yang dikeluarkan), hal tersebut dapat diupyakan secara integral, maksimal dan optimal melalui penggarapan agenda dan seruan  keislaman secara serius, memanfaatkan media maupun ADK, pemanfaatan momen-momen Hari Besar Islam maupun Nasional, serta berupaya selalu menjadi Leader Opinion dan Issue Maker di kampus, sehingga apa yang dibicarakan, apa yang difikirkan dan apa yang diputuskan oleh CA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya perbaikan keislaman di kampus, serta penting agar upaya-upaya tersebut dilakukan secara berkesinambungan.
Kedua, Syiar artinya Pelayanan (Service), Bagaimana kita dapat memberikan pelayanan syiar terbaik untuk memenuhi kebutuhan keberislaman CA, masyarakat kampus khususnya dan masyarakat disekitar atau diluar kampus umumnya dan agar pelayanan kita tepat guna maka penting juga agar kita  mengetahui apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh CA atau objek dakwah kita, bisa jadi pemenuhan kebutuhan “perut” objek dakwah kita, dapat menjadi awal yang baik dalam pemenuhan kebutuhan “Otak dan Hati” objek dakwah kita. Untuk kemudian mereka menjadi orang yang simpati dan yang beramal jama’i dalam amal-amal dakwah kita.
Selain itu, kita tidak boleh mengesampingkan peran Capital (Dana) disetiap aktifitas amal syiar kita, karena dapat dipastikan bahwa ‘BOOM’ dan ‘SERVICE’ memerlukan rupiah yang tidak sedikit. Serta, kita tidak boleh pula melupakan proses transformasi setiap upaya dan capital kita menuju agenda-agenda Nukhbawi (kaderisasi) yang kita siapkan, bagaimana keseriusan kita dalam ‘BOOM’ dan ‘SERVICE’ merupakan keseriusan pula dalam kita mengelola kaderisasi dan profesionalitas lembaga dakwah kita (LDS).
Hari ini kita akan membahas dan mendiskusikan amal Syiar dalam persfektif yang santai, nyaman dan menyenangkan (insyaAllah..), kita akan akan lebih banyak berbincang dan berdiskusi tentang sebuah perangkat syiar yang bersifat perangkat tambahan dalam amal Syiar kita. Tentu tanpa meninggalkan hal-hal pokok yang tentunya kita sudah harus fahami, misalnya apa tujuan atau “mau dibawa kemana” amal syiar kita, apa fungsi amal Syiar, apa saja ‘job desk’nya, bagaimana alur kerjanya (POACE), dan bagaimana manajemennya. InsyaAllah bisa kita temukan didalam buku Risalah Manajemen Dakwah Kampus BAB V dalam edisi revisiednya, (sekaligus memngingatkan untuk senantiasa kita tingkatkan budaya BACA, TULIS dan DISKUSI). So… Ojo lali di woco RMDKnya. Ya, hari ini kita akan sama-sama belajar bagaimana memarketingkan Syiar kita, menerapkan beberapa ilmu dasar marketing didalam amal Syiar kita. Kita akan sama-sama memperbaiki tampilan serta konten dari Syiar-syiar yang biasa kita lakukan. Dan kita akan sebut kumpulan-kumpulan bahan diskusi kita ini dengan nama ‘Serial Marketisasi Syiar’.
Ok, hari ini kita akan mulai dengan memperbaiki Pelayanan Syiar kita, Syiar on SERVICE. Ikhwatifillah, semoga kita tetap ingat bahwa kerangka kerja dan amal-amal kita adalah pelayanan. Disamping kita sedang memperluas lingkup dakwah kampus kita (DK2, DK3, dst) dan memperkokoh kaderisasi (DK0 -nol-) kita melalui pertumbuhan dan pertambahan kader kita, coba kita ingat kembali bahwa dakwah kita on base adalah melayani. Termasuk pula amal Syiar kita adalah SERVICE. Untuk itu Sekarang yuk kita ingat kembali bahwa Melayani atau Service is…
1. Solution : Menjadi Solusi nyata bagi kebutuhan Objek Dakwah
Sehingga perlu kita mengupayakan bahwa amal syiar dan kerja LDS kita merupakan upaya kita menjadi Problem Solver ditengah-tengah Objek Dakwah kita, sehingga sekali lagi kita perlu tahu apa masalah, problem atau kebutuhan CA/OD kita. Sehingga kita bergerak dan beramal berbasis data dan kebutuhan, agar tidak ada kemubaziran upaya, tenaga dan capital yang kita keluarkan.
2. Memorable Experiepence :
Bagaimana kita menciptakan pengalaman positif yang tak terlupakan pada service yang kita berikan kepada objek dakwah kita berupa Emotional Benefit, selain Fungtional Benefit berupa agenda-agenda dan media keislaman. Sehingga pengalaman yang berkesan tersebut akan diceritakan kepada orang lain dan akan mengajak orang lain untuk mendapatkan pengalaman positif yang sama.
Emotional value, merupakan nilai sebuah perasaan ketika Objek Dakwah mengalami suatu perasaan yang positif dari suatu pelayanan yang kita berikan. Ini bisa dimunculkan dengan membuat suatu pengalaman dimana hal itu harus dilakukan dengan suatu personal way (Dakwah Fardiyah). Misalnya Memberikan hadiah secara langsung pada orang yang bersangkutan, tanpa dijanjikan terlebih dahulu sebelumnya.
3.Value Added : Memberikan nilai tambah secara berkesinambungan sehingga dapat memberikan kepuasan/ketenangan terhadap objek dakwah kita, baik penambahan nilai Ruhiyah, Fikriyah, Jasadiyah dan jika memungkinkan sedikit Maliyah. Hal tersebut terlihat melalui semakin lamanya seorang objek dakwah itu berinteraksi dengan dakwah kita maka peningkatan kapasitas Ruhiyah melalui peningkatan Amalan Yauminya, peningkatan kapasitas Fikriyah melalui peningkatan wawasan intlektualnya dan perbaikan Jasadiyah melalui perbaikan tampilan fisik keislamannya (ex:jilbab yang semakin rapi dan pakaian yang semakin menutup aurat) serta perbaikan maliyah melalui bantuan memperoleh beasiswa melalui Advokasi, Baitul Mal Kader atau penambahan softskill kewirausahaan. Hal tersebut akan menjadi nilai tambah yang tak terlupakan.
4. Realibility and Responsivness : Sejauh apa kita bisa memenuhi apa yang kita janjikan dan tawarkan kepada Objek Dakwah kita.
Jangan takut menjajikan Value Added namun juga jangan berlebihan. Maka, jangan sekali-kali berjanji kepada objek dakwah kita, jika kita masih ragu-ragu apakah bisa memenuhinya atau tidak. Kita harus yakin ‘125 persen’ bahwa kita dapat memberikan  apa yang kita janjikan. Namun, janganlah sesekali kita membohongi Objek Dakwah kita! Karena, sekali kita membohongi  mereka, maka bisa jadi selamanya ia takkan mempercayai kita dan mungkin tidak hanya itu, ia juga akan marah, kecewa dan bahkan menjadikan kita musuh yang tak termaafkan.
5. Empathy, kemampuan memahami diri Objek Dakwah kita.
Ada ungkapan yang mengatakan “Customers are Our Children”. Nah itu tadi Customers bagaimana halnya dengan Objek Dakwah kita. Jadi, melayani itu harus dengan Hati dan haruslah selalu bisa mengendalikan emosi, bisa jadi kita yang harus sering mengalah. Maka perlakukanlan Objek Dakwah kita layaknya anak-anak kita sendiri. Memberikan kasih sayang, dan perhatian dengan tulus, walaupun terkadang dibutuhkan ketegasan yang tidak kalah tulusnya. So.. Now Objek Dakwah are Our Children.
6. Tangible, tampilan fisik yang membuat suatu layanan akan lebih baik.
inilah tempat dimana kita belajar memperbaiki penampilan fisik ADK maupun tampilan agenda-agenda dakwah Syiar kita, masihkah ada kesan angker, eksklusif, dan tidak bersahabat yang tercermin dari ADK atau agenda-agenda dakwah kita. Bisa jadi konten/esensi yang kita bawa melalui ADK dan Agenda-agenda dakwah baik namun ditinggalkan banyak orang karena kemasan dan kesan yang ‘menyeramkan’. Kini saatnya kita merubah wajah dakwah syiar kita, tanpa melunturkan esensi/konten dakwah kita.
Semoga kita bisa memperbaiki kualitas SERVICE kita, dan kita perlu melihat kembali proker-proker amal syiar kita apakah sudah tepat sasaran, kepada siapakah agenda-agenda pelayanan kita kita peruntukan. Berbasis data dan kebutuhan Civitas Akademika (Objek Dakwah) kita ataukah berbasis asumsi seolah-olah kebutuhan, namun ternyata hanya dinikmati oleh beberapa  ADK saja. Kita sudah harus bisa membedakan antara proker-proker pelayanan Syiar dan agenda-agenda nukhbawi (kaderisasi).
Wallahu ‘alam.
[Diresume oleh akhina Nan Ady Wibowo/Ketua Umum Mentoring XXVI]

Referensi:
Risalah Manajemen Dakwah Kampus edisi Revisied, GAMAIS Publishing
Hermawan Kerta jaya on SERVICE, Serambi Publishing

Selasa, 05 Februari 2013

History An-Nahl


Di sebuah kamar berdinding hijau, bersama laptop Toshiba jadul, ketika itu bertepatan dengan tanggal 24 April 2009. Saya pun duduk di hadapan laptop tersebut, bersama seorang akhwat yang luar biasa, Rabinatiqoh. Mendapat stimulus yang mengobarkan semangat untuk membuat rohis di PKH. Cita-cita yang mulia ini dimulai dengan membuat visi dan misi kemudian memikirkan nama lembaga rohisnya. Tak semudah yang dibayangkan, setelah searching nama rohis dan menganalisis kondisi rohis di UB, terbesit nama An-Nahl. Kalau rohis FT bernama Al- Hadiid yang berarti besi, maka PKH punya nama An-Nahl, yang berarti lebah. Kondisi kelembagaan di PKH saat itu hanya ada Himpunan, yang kami beri nama HIMAKAHA (Himpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan) dan salah satu Departementnya adalah PSDM, di bawah PSDM ada divisi Kerohanian. Saat itu saya menjadi koordinatornya yang berarti menjadi pj dari kerohanian semua agama.

Di tengah kepengurusan, saya berniat untuk merekrut anggota. Sebelum yang lain melakukan recruitment, An-Nahl melakukan recruitment melalui form biodata pendataan di awal. Saya mengumpulkan maba-maba yang di SMA nya ikut rohis. Saya hubungi mereka dan mengajak mereka ketemuan. Saat itu saya sendiri, Subhanallah…, tapi saya tidak pernah merasa sendiri, karena saudara-saudara yang lain memberikan dukungan yang luar biasa. Teringat ketika saya berjalan menuju FEB, untuk menghadang mereka sebelum mereka pulang dari kuliah, karena tempat kuliah kami yang berjauhan. Hal itu bukanlah rintangan, tapi adalah sebuah tantangan.

Rasa lelah terbayar dengan kehadiran mereka dan ide-ide mereka untuk mendirikan dan membangun rohis PKH. Adik-adik, semoga kita menjadi saksi sejarah tercetusnya rohis di PKH UB. Pasukan 13 saya sebut mereka, ada yang dari rohis, ada juga yang bukan. Melihat semangat mereka, meluncurkan harapan-harapan rohis PKH Berjaya. Saya berikan stimulus-stimulus tentang rohis, kenapa harus ada rohis?, kenapa harus ada kita?, kenapa kita harus memperjuangkan Islam? dll.. Respon mereka luar biasa, menyejukkan jiwa-jiwa yang kehausan dukungan. Saya pun segera mencari refrensi contoh-contoh AD/ART, SK, struktur Rohis, GBPK. Saya mencoba edit-edit, selanjutnya saya syuro’kan bersama mereka. Ada ketum, sekum, kaderisasi, syiar, dan humas. MasyaAllah, di antara 13 orang tersebut tanpa ditunjuk, ada yang mengajukan diri sebagai ketum, yaitu Akh Masyhuri. Waktu itu saya menjabat sebagai sekum, akh Yulinar sebagai kaderisasi, akh Fida sebagai syi’ar, dan Humas akh Munawir. 

(Ukhtina Fitria Novita Sari/KH'08, Kaput Pertama An-Nahl PKH-UB)



Alhamdulillah kegiatan An-Nahl sedikit demi sedikit mulai berjalan dan terimakasih pula tak lupa kami ucapkan kepada akhina Rizky Rakadana Putra yang telah membantu membuatkan logo lebah sebagai lambang rohis kami. Tepat pada tanggal 06 Juni 2010 diadakan MUM (Musyawarah Umum Mahasiswa) yang pertama kali sebagai sidang kolegium untuk mengevaluasi dan melantik pengurus lembaga yang baru. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk mengusulkan An-Nahl sebagai Lembaga Semi Otonom yang ranah geraknya masih di bawah naungan koordinasi dengan BEM. Alhamdulillah disetujui dan saya bersyukur An-Nahl bisa bergerak ke ranah yang lebih luas lagi. 

(Akhina Muh. Masyhuri DS/KH'09, Ketum Pertama An-Nahl PKH-UB)

ROHIS FKH SE-INDONESIA

AN-NAHL FKH UB

AN-NAHL FKH IPB

JMV FKH UA

KMMV FKH UGM

ROHIS SE-UB

UAKI (Unit Aktivitas Kerohanian Islam)

FORKIM FIA-UB

FORKALAM FMIPA-UB

FORKITA FTP-UB

FORSIKA FP-UB

FORSTILLING FEB-UB

FOKSI FPIK-UB

KIVA VOKASI-UB

MT FUNA FAPET-UB

ISC FH-UB

AL HADIID FT-UB

ISSC FISIP-UB

GEN-Q FIB-UB

AN-NAHL KH-UB

LKI FK-UB

Divisi An-Nahl

An-Nahl'ers Masa Bakti 2012-2013



Divisi Kaderisasi Masa Bakti 2012-2013

Sub Divisi PSDM Masa Bakti 2012-2013

Divisi Syi'ar Masa Bakti 2012-2013

Divisi Humas Masa Bakti 2012-2013

Divisi Kemuslimahan Masa Bakti 2012-2013

Taqline An-Nahl


"Merajut Ukhuwah-Menebar Dakwah"

Visi dan Misi An-Nahl


VISI :
Menciptakan insan yang berkepribadian islami serta dapat mengembangkan lingkungan  Islami di Kedokteran Hewan khususnya dan masyarakat pada umumnya.
MISI :
1. Menjadi wadah aktivitas keislaman
2. Menjadi sarana pembinaan dan pengembangan pengetahuan keislaman
3. Menciptakan kehidupan islami di lingkungan PKH UB

Filosofi Lambang An-Nahl


Makna Lambang :

  • Warna kuning dan orange melambangkan  kejayaan, kegemilangan, dan kecemelangan  islam
  • Warna ungu merupakan warna profesi veteriner
  • Warna putih melambangkan kesucian dan kemurnian ajaran Dienul Islam
  • Siluet lebah melambangkan lebah sebagai nama organisasi
  • Bentuk hexagonal yang menyatu melambangkan rumah lebah menunjukkan ukhuwah di dalam An-Nahl
  • Buku yang terbuka malambangkan Al Qur’an dan Hadist sebagai dasar gerakan dan sumber ilmu di An-Nahl      

Pengurus An-Nahl Masa Bakti 2012-2013



AN-NAHL MASA BAKTI 2012-2013
KABINET BERSAHAJA "Bersama Satukan Hati Dalam Kerja"

“Insya Alloh bersama kita jaga dan lakukan yang terbaik amanah yang diberikan ke kita. Istiqomah. Aamiin”


Ketua Umum
   Achmad Nurendy Abiutsman 
   (A/2011)
Wakil Ketua Umum
   Zulfikar Safrulloh              
   (B/2010)
Ketua Keputrian
   Andita Ariestika Aryoko              
   (B/2010)
Sekretaris Umum          
   Heni Herwiyanti             
   (C/2011)
Bendahara Umum
   1) Nur Abyda Erniaji       
       (C/2010)
   2) Qur'aini Yanti    
       (A/2011)
Kadiv Kaderisasi        
   Amin Tan Tara               
   (B/2011)
Ketua Sub Divisi PSDM
   Awangga Smaradhahana
   (C/2011) 
Sekdiv Kaderisasi       
   Siti Nurjannah              
   (A/2011)
Kadiv Syiar             
   Almabi Ganadamar Puragabaya                
   (A/2011)
Sekdiv Syiar            
   Tri Ratih Ayu Permata Sari             
   (B/2011)
Kadiv Humas             
   Eka Ramadhan           
   (C/2011)
Sekdiv Humas       
   Siti Nur Hidayati           
   (A/2011)
Kadiv Kemuslimahan 
   Shintany Rochmatil Widyananda      
   (A/2011)
Sekdiv Kemuslimahan 
   Dyah Ayu Nur Rohma         
   (B/2011)

“Kemenangan dakwah kampus tidak akan terwujud hanya karena warisan yang ditinggalkan oleh para pendahulunya semata, melainkan karena kerja keras yang secara jama’ah dipikul oleh aktornya baik masa kini maupun masa mendatang”