Di sebuah kamar berdinding hijau, bersama laptop Toshiba jadul, ketika
itu bertepatan dengan tanggal 24 April 2009. Saya pun duduk di hadapan laptop
tersebut, bersama seorang akhwat yang luar biasa, Rabinatiqoh. Mendapat
stimulus yang mengobarkan semangat untuk membuat rohis di PKH. Cita-cita yang
mulia ini dimulai dengan membuat visi dan misi kemudian memikirkan nama lembaga
rohisnya. Tak semudah yang dibayangkan, setelah searching nama rohis dan
menganalisis kondisi rohis di UB, terbesit nama An-Nahl. Kalau rohis FT bernama
Al- Hadiid yang berarti besi, maka PKH punya nama An-Nahl, yang berarti lebah. Kondisi
kelembagaan di PKH saat itu hanya ada Himpunan, yang kami beri nama HIMAKAHA
(Himpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan) dan salah satu Departementnya adalah
PSDM, di bawah PSDM ada divisi Kerohanian. Saat itu saya menjadi koordinatornya
yang berarti menjadi pj dari kerohanian semua agama.
Di tengah kepengurusan, saya berniat untuk merekrut anggota. Sebelum yang lain melakukan recruitment, An-Nahl melakukan recruitment melalui form biodata pendataan di awal. Saya mengumpulkan maba-maba yang di SMA nya ikut rohis. Saya hubungi mereka dan mengajak mereka ketemuan. Saat itu saya sendiri, Subhanallah…, tapi saya tidak pernah merasa sendiri, karena saudara-saudara yang lain memberikan dukungan yang luar biasa. Teringat ketika saya berjalan menuju FEB, untuk menghadang mereka sebelum mereka pulang dari kuliah, karena tempat kuliah kami yang berjauhan. Hal itu bukanlah rintangan, tapi adalah sebuah tantangan.
Rasa lelah terbayar dengan kehadiran mereka dan ide-ide mereka untuk mendirikan dan membangun rohis PKH. Adik-adik, semoga kita menjadi saksi sejarah tercetusnya rohis di PKH UB. Pasukan 13 saya sebut mereka, ada yang dari rohis, ada juga yang bukan. Melihat semangat mereka, meluncurkan harapan-harapan rohis PKH Berjaya. Saya berikan stimulus-stimulus tentang rohis, kenapa harus ada rohis?, kenapa harus ada kita?, kenapa kita harus memperjuangkan Islam? dll.. Respon mereka luar biasa, menyejukkan jiwa-jiwa yang kehausan dukungan. Saya pun segera mencari refrensi contoh-contoh AD/ART, SK, struktur Rohis, GBPK. Saya mencoba edit-edit, selanjutnya saya syuro’kan bersama mereka. Ada ketum, sekum, kaderisasi, syiar, dan humas. MasyaAllah, di antara 13 orang tersebut tanpa ditunjuk, ada yang mengajukan diri sebagai ketum, yaitu Akh Masyhuri. Waktu itu saya menjabat sebagai sekum, akh Yulinar sebagai kaderisasi, akh Fida sebagai syi’ar, dan Humas akh Munawir.
(Ukhtina Fitria Novita Sari/KH'08, Kaput Pertama An-Nahl PKH-UB)
Alhamdulillah kegiatan An-Nahl sedikit demi sedikit mulai berjalan dan terimakasih pula tak lupa kami ucapkan kepada akhina Rizky
Rakadana Putra yang telah membantu membuatkan logo lebah sebagai lambang rohis
kami. Tepat pada tanggal 06 Juni 2010 diadakan MUM (Musyawarah Umum Mahasiswa) yang pertama kali sebagai sidang
kolegium untuk mengevaluasi dan melantik pengurus lembaga yang baru. Kesempatan
ini tidak saya sia-siakan untuk mengusulkan An-Nahl sebagai Lembaga Semi Otonom
yang ranah geraknya masih di bawah naungan koordinasi dengan BEM. Alhamdulillah
disetujui dan saya bersyukur An-Nahl bisa bergerak ke ranah yang lebih luas
lagi.
(Akhina Muh. Masyhuri DS/KH'09, Ketum Pertama An-Nahl PKH-UB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nama:
E-Mail: